Beberapa Penyakit Ikan Nila dan Cara MengatasinyaTerdapat beberapa hal yang menyebabkan adanya penyakit ikan Nila. Dengan timbulnya hal ini kan menghalangi proses budidaya. Umumnya penyebab timbulnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang kurang cocok dengan Nila.

Lingkungan seperti ini akan menyebabkan pathogen lain justru ikut berkembang dan akan berpengaruh untuk tubuh Nila. Akibatnya faktor ini berpengaruh pada kesehatan ikan hingga membuat mudah terserang stress hingga kematian.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini pertama karena kualitas air. Dalam melakukan pembudidayaan, kualitas air harus selalu dijaga. Jika kualitas air menurun dan tidak terdapat sistem sirkulasi maka resiko terserang penyakit semakin besar.

Pemberian pakan berlebihan akan menyebabkan makanan mengendap di dasar kolam. Akibatnya akan timbul berbagai gas berbahaya di dalam air. Sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit ikan Nila.

Penyakit Ikan Nila dan Cara Mengatasinya

Dalam melakukan pembudidayaan, tantangan terbesar yang biasa dihadapi oleh para petani adalah timbulnya berbagai penyakit sehingga akan menurunkan kualitas jual bibit Nila.

Sehingga, kerugian bisa didapatkan oleh para petani. Beberapa penyakit ikan Nila yang sering ditemui adalah seperti ini.

Parasit oleh Trichodina sp

Penyakit pertama yang sering menyerang adalah adanya parasit yang disebabkan oleh Trichodina sp. Serangan parasite terjadi pada bagian kulit, sirp dan insang. Hal ini ditandai dengan timbulnya luka pada bagian tubuh ikan.

Untuk mengendalikan parasite ini dapat dilakukan dengan cara selalu mengganti air dalam kolam secara berkala. Jika bisa memasang filter air untuk kolam yang menggunakan bak pengendapan. Terlebih jika terisi oleh bibit Nila.

Jika sudah terlanjur terserang maka dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Caranya adalah dengan melakukan perendaman terhadap ikan yang sakit ke dalam larutan garam. Larutan yang digunakan sebanyak 500-1000mg selama 24 jam.

Selain larutan garam, bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 25 gram. Proses ini harus dilakukan secara teratur. Lakukan pengobatan setiap satu kali dalam 3 hari. Lakukan hal tersebut hingga ikan benar-benar sembuh.

Jamur oleh Saprolegniasis

Penyakit berikutnya yang sering menyerang ikan Nila adalah penyakit jamur yang diakibatkan oleh organisme bernama Saprolegnasis. Jamur ini biasanya akan menyerang, telur, larva dan benih Nila. Selain itu, pada ikan dewasa juga dapat terserang.

Serangan jamur ini bisa dilihat dengan adanya benang halus berwarna putih atau kecoklatan berada di luar tubuh ikan. Adapun cara untuk mengatasi hal ini adalah adalah dengan melakukan perendaman terhadap telur atau ikan yang terserang.

Larutan yang digunakan sebagai bahan perendaman adalah larutan malachite green 1 mg/liter. Lakukan perendaman selam 1 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 200 hingga 300 mg/liter selama 1 hingga 3 jam perendaman. Selain itu, larutan garam juga bisa digunakan dengan takaran 5 gram/liter selama 15 menit.

Parasit Akibat Epistylis spp

Penyakit ikan Nila berikutnya juga disebabkan oleh parasite yang bernama Epistylis spp. Ini adalah sebuah mikroorganisme yang menyerang bagian sirip, kulit hingga insang. Serangan parasite ini bisa dilihat dari adanya perubahan pada warna insang.

Insang akan berubah menjadi warna kecoklatan. Selain itu, saluran pernapasan akan terganggu, kehilangan kelincahan dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak langsung di antara ikan.

Untuk mengatasinya adalah dengan cara pengobatan menggunakan larutan formalin 200 mg/liter selama kurang lebih 40 menit. Bisa juga menggunakan larutan KMnO4 20 mg/liter direndam selama 15 hingga 20 menit.

Bercak Merah

Penyakit ikan Nila selanjutnya adalah serangan bercak merah di tubuhnya. Adanya bercak tersebut disebabkan oleh bakteri yang bernama Aeromonas dan Pseudomonas. Serangan oleh bakteri ini dapat menyerang bagian luar hingga bagian dalam tubuh.

Jika terserang, maka akan ditandai dengan bagian tubuh ikan akan mengalami pendarahan, sisik mulai mengelupas hingga menyebabkan borok di kulitnya. Selain itu, juga bisa ditandai dengan kondisi perut yang membusung hingga pendarahan pada organ vital seperti hati ginjal dan limpa.

Untuk mencegah hal ini terjadi, kualitas air harus selalu dijaga dan mengontrol pemberian pakan. Jika perlu pakan bisa dicampurkan dengan oxytetracylin 50mg/kg.

Jika sudah terserang maka dapat dilakukan penyuntikan juga dapat dilakukan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram atau bisa merendam kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit.

Memelihara ikan Nila sebagai budidaya terbilang cukup mudah. Namun, hal yang sering menjadi kendala adalah munculnya penyakit ikan Nila akibatnya bisa merugikan para petani dan membuat panen menjadi menurun.

Perhatikan Hal Ini dalam Perawatan Ikan Nila yang BaikPerawatan ikan nila harus menjadi perhatian agar tetap sehat dan tidak terserang penyakit. Meski termasuk dalam pembudidayaan yang terbilang mudah dan tidak terlalu mahal, namun perawatan untuk ikan ini juga harus dilakukan dengan baik.

Ikan jenis ini semakin banyak diminati untuk dijadikan peliharaan atau pemanfaatannya sebagai ladang bisnis dari proses pembudidayaan. Termasuk golohan ikan yang memiliki daya tahan tubuh kuat dan proses beradaptasi cukup baik, menjadikan ikan ini banyak dijadikan pilihan untuk dikembangkan.

Jika Anda tertarik untuk membudidayakannya, maka dapat dimuali dari proses memilih di tempat jual benih nila berkualitas. Pemilihan benih berkualitas akan menjadikan hasil panen nantinya menjadi lebih baik.

Jika Anda memilih indukan juga harus memperhatikan dengan seksama. Nila ini termasuk ikan penghasil telur yang cukup banyak. Bisa mencapai ratusan satu kali bertelur. Untuk cara pengeraman telurnya cukup unik yakni dilakukan di dalam mulut betina.

Berikut Ini Perawatan Ikan Nila

Melakukan perawatan ikan nila sebenarnya tidak terlalu susah dan terbilang cukup terjangkau. Namun, dalam melakukan oerwata, ada hal yang tidak boleh dilewatkan. Apa saja? ini dia informasinya.

Menyiapkan Tempat yang Sesuai

Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan ikan nila, hal pertama yang harus disipakan tentu adalah tempat. Siapkan tempat atau wadah sesuai. Anda bisa memilih tempat seperti kolam dari terpal, kemba, sawah dan lainnya karena ia mampu hidup dalam berbagai wadah.

Jika telah memilih salah-satu di antara wadah tersebut, pastikan memilih tempat yang tidak mudah bocor karena volume air cukup besar untuk diisikan. pastikan juga tempat terhindar dari hewan pengganggu seperti burung, ular dan sebagainya.

Memperhatikan Kualitas Air

Dalam melakukan perawatan ikan nila kualitas air juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Kualitas air nyatanya memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menunjang pertumbuhan ikan. Pilih kolam yang bersih serta tidak terkontaminasi bahan kimia dan racun lainnya.

Bahan racun yang terdapat dalam tempat dan mengontaminasi air bisa berasal dari penggunaan kolam dari terpal tanpa dinetralisir terlebih dahulu. Bisa juga dari tanah galian. Untuk pengunaan kolam tanah galian sebaiknya lobang didiamkan selama 2 minggu untuk menguapkan racun.

Proses pendiaman tersebut akan membantu racun dapat menguap dengan bantuan sinar matahari dan akan terbawa angin. Selain racun, perlu juga memperhatikan kadar garam yang dikandung dalam air agar benih nila tidak mati saat dilepaskan ke dalamnya.

Mengingat bahwa Nila memiliki habitat hidup di perairan tawar, maka kandungan garam dalam air harus menjadi perhatian. Kadar garam yang ada dalam air tidak boleh lebih tinggi dari 35 ppt/ml. selain garamnya, tingkat keasaman juga harus diperhatikan. Untuk pH nertal air yang cocok adalah 5 sampai 7.

Pengisian air kurang lebih hingga ketinggian 250 cm dan didiamkan selama satu minggu dahulu sebelum digunakan. Agar semua racun ternetralisisr. Kemudian, setelah pendiaman air bisa dibuang dan diisi dengan air bersih dan sisa untuk digunakan.

Pemilihan Bibit Berkualitas

Sebenarnya proses perawatan akan lebih baik jika memang berasal dari bibit nila berkualitas. Anda wajib memilih bibit yang memiliki kualitas baik agar proses perawatan dan pemeliharaannya lebih mudah.

Untuk bibit kualitas baik, pilih ikan dengan ukuran 5 hingga 10 cm serta memiliki berat 25 hingga 30 gram per ekornya. Untuk itu, pastikan memilih tempat jual yang memang sudah terjamin dan terpercaya dan memiliki kualitas baik.

Memberikan Pakan Berkualitas.

Untuk melakukan perawatan ikan nila ini pemberian pakan berkualitas juga harus dilakukan. Dengan pemberian pakan ini akan menjadikan ikan tumbuh dengan besar dan cepat serta memiliki kualitas baik.

Bisa diberikan pakan berupa pellet, dedak, ampas kelapa atau sisa makanan. Namun, perlu diperhatikan jika diberikan sisa makanan sebagai pakannya. Sisa makanan tersebut sebaiknya tidak memiliki kandungan minyak tinggi karena ikan bisa saja keracunan.

Selain pemberian pakan berkualitas, bisa juga dengan memberikan tambahan vitamin. Pemberian vitamin tidak perlu dilakukan sering-sering. Sekali sebulan juga itu sudah cukup. Dengan ini, tidak hanya ukurannya besar tetapi tubuhnya juga sehat.

Jika Anda baru memulai untuk mengembangbiakkan ikan nila sebagai suatu usaha, maka perlu memperhatikan beberapa hal. Di antaranya adalah proses pemeliharaan dan perawatan ikan nila harus dilakukan dengan benar.

Pembenihan Hingga Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila BerikutMulai dari proses pembenihan hingga proses penyebaran bibit ikan nila harus diperhatikan agar proses pengembangbiakkan dapat berhasil dan membawa keuntungan besar. Untuk itu, prose tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan dengan benar.

Ikan nila adalah jenis biota air tawar yang asalnya dari Afrika Timur tepatnya di sungai Nil. Serta banyak ditemukan di daerah Syiria. Pada tahun 1969, ini mulai masuk ke Indonesia. Hingga saat ini, sudah banyak pengusaha yang menekuni bisnis dan melakukan pengembangbiakkan.

Memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus pada habitat aslinya, ikan ini tidak hanya memakan plankton, tetapi juga memakan berbagai tumbuhan akibatnya ikan ini seringkali menjadi hama di perairan. Namun, proses penyebaran bibit ikan nila tetap banyak di lakukan di perairan seperti sungai atau danau.

Sekali bertelur sendiri, Nila mampu meproduksi hingga 1000 telur tentu ini berkaitan dengan ukuran tubuh yang dimilikinya. Uniknya setelah telur dikeluarkan dan dibuahi, induk betina akan memasukkan telur di dalam mulutnya untuk dierami.

Hal lain yang menjadikanya banyak dibudidayakan karena untuk memeliharanya cukup mudah. Namun, untuk menghasilkan komoditas terbaik, tentu harus pandai memilih benih nila yang berkualitas.

Katahui Pembenihan Ikan Nila Berikut

Saat ini sudah banyak pengusaha yang jual benih nila. Pada proses pembenihannya nila membutuhkan waktu pendedaran selama 4 hingga 6 minggu. Dalam waktu ini akan akan berukuran 2 hingga 3 cm di kolam ukuran 1 x 1 x50 cm.

Setelah itu, anakan sudah bisa dipindahkan ke dalam kolam yang memiliki ukuran lebih besar karena anakan yang semakin tumbuh besar tidak bisa ditampung lagi di ukuran kolam tersebut. Inilah sebenarnya perbedaan dari proses pendedaran dan pembenihan.

Perlu Anda ketahui bahwa pendedearan merupakan proses dimana masih berbentuk larva dan dalam proses persipaan untuk pembenihan dan proses penyebaran bibit ikan nila. Setelah menjadi lebih besar maka akan dilepaskan di kolam yang ukurannya lebih besar agar dapat berenang dengan leluasa.

Pada kolam pembesaran hanya ikan yang memiliki ukuran lebih dari 3 cm yang dapat dilepaskan. Untuk ukuran di bawahnya ini akan disediakan kolam khusus pembenihan agar pertumbuhannya menjadi lebih besar lagi.

Untuk ukuran kolam pembenihan biasanya memiliki ukuran 10 kali 20 meter dengan luas 200 meter persegi. Ini akan mampu menampung hingga 100 ekor benih. Untuk tujuan dibuatnya adalah agar ikan dapat tumbuh lebih besar. untuk waktunya berkisar 4 hingga 6 minggu.

Pemberian pakan pada saat ini adalah ukuran 1,5 mm. bisa menggunakan pellet timbul karena akan lebih memudahan untuk dimakan. Diberikan makanan tiga kali sehari.

Pada saat benih telah memiliki panjang 3,5 cm hingga 5 cm, maka akan dilepaskan di kolam pembesaran. Kolam ini berisi air deras atau kolam jarring apung. Jika tidak di pindah ke kolam pembesaran, maka bisa diberikan ke supplier benih nila untuk dijual kepada para petani ikan nila.

Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila

Ikan nila menjadi pembudidayaan yang cukup mudah dilakukan dan memiliki adaptasi yang mudah serta daya tahan tubuh kuat. Tetapi, dalam proses penyebaran bibit ikan nila tetap ada hal yang harus diperhatikan.

Pada saat proses penyebaran, pertama Anda perlu mempersiapkan ember yang diisi air besih hingga setengahnya. Kemudian bisa memasukkan bibit ikan ke dalam ember. Kemudian wadah tersebut perlu didiamkan selama waktu kurang lebih 10 menitan.

Setelah proses pendiaman, Anda perlu menambahkan air ke dalam ember secara perlahan hingga air memenuhi ember. Setelah penuh, diamkan lagi ember yang berisi benih tersebut selama 5 menit.

Adanya proses pendiaman dalam penyebaran bibit ikan nila berguna untuk membantunya beradaptasi dan menjadikannya tidak stress. Jika ikan mengalami stress maka akan berpengaruh pada perkembangannya dan tidak mampu bertumbuh dengan baik. Untuk itu proses tersebut sangat diperlukan.

Jika sudah didiamkan selama 5 menit tersebut, selanjutnya adalah menyebarkan bibit Nila tersebut ke dalam kolam. Lakukan penyebaran secara perlahan saja. Hindari penyebaran secara langsung dengan cepat karena akan mempengaruhi ikan.

Ikan nila merupakan komoditas yang cukup banyak digemari dan dibuat menjadi berbagai kuliner yang enak. Biasanya akan dimasak dengan cara digoreng, dibakar atau di fillet. Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakannya, maka perlu memperhatikan proses pembenihan dan proses penyebaran bibit ikan nila dengan benar.

Bagaimana Cara Pemilihan Bibit Ikan Nila yang BaikPemilihan bibit ikan nila yang baik akan mempengaruhi hasil panen. Ikan air tawar ini memiliki nama ilmiah Oreocrhomis Niloticus. Saat ini, pembudidayaan ikan ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah.

Olahan dari Nila biasanya digoreng, dibakar atau dijadikan fillet. Makanan dari bahan tersebut cukup umum di temukan di seluruh wilayah Indonesia. Nila termasuk jenis ikan dengan kemudahan perkembangbiakkan. Tidak heran jika banyak orang menaruh minat untuk pembudidayaannya di Indonesia.

Sebenarnya, ini bukanlah hewan asli dari Indonesia melainkan dari daerah Afrika Timur. Mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1969, ikan ini kian populer dan banyak dikembangkan hingga sekarang mulai dari bibit nila.

Di habitat aslinya yakni di perairan air tawar, hewan ini termasuk golongan pemakan segala. Ia bisa memakan berbagai jenis plankton dan juga memakan beberapa tumbuhan air. Terkadang ikan nila juga disebut sebagai hama perairan karena kebiasaanya memakan tumbuhan air tersebut.

Perkembangan dalam budidaya menjadi kegiatan agribisnis yang cukup banyak dimininati dan memberikan hasil cukup menjanjikan. Meski mudah dikembangbiakkan, nyatanya untuk penangannya tidak boleh sembarangan. Jika Anda baru memulai carilah supplier bibit nila yang bisa diandalkan.

Cara Pemilihan Bibit Ikan Nila

Pemilihan bibit ikan nila dengan benar akan membawa pengaruh besar hasil panen. Dengan memperhatikan hal tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan menghasilkan komoditas unggul.

Terdapat dua cara yang bisa digunakan untuk memilihnya. Cara pertama dengan membeli indukan kemudian bisa dilakukan proses pemeliharaan hingga menghasilkan bibit. Tetapi, jika tidak ingin menunggu lama dan biaya lebih besar, maka Anda bisa memilih cara kedua yakni beli langsung.

Anda bisa melakukan pembelian di tempat jual bibit nila terdekat di daerah Anda. Risiko kematian ikan nila juga terkadang menjadi prioritas yang harus diperhatikan karena beberapa penyakit bisa menyerangnya. Lalu, bagaimana cara memilihnya dan indukan secara benar.

Ciri Induk Betina Nila

Ketika memulai pemilihan bibit ikan nila, Anda perlu tahu dahulu mana dari jenis indukan betina dan jantan. Untuk betina memiliki ciri yaitu terdiri dari 3 lubang di bagian urogenital. Adapun lubang tersebut adalah lubang dubur, lubang tempat telur keluar dan lubang buang urin.

Pada bagian siripnya memiliki warna kemerah-merahan yang pucat tidak terlalu jelas. Pada bagian perut memiliki warna lebih putih dari jantan. Bagian dagunya juga memiliki warna putih. Selanjutnya, adalah pada saat dilakukan stripping tidak keluar cairan dari perut.

Ciri Induk Jantan Nila

Pada saat mengunjungi penjualan bibit, Anda bisa menandai indukan jantan dengan memperhatikan beberapa hal. Pertama, berbeda dengan betina, hanya ada dua lubang urogenital pada jantan yakni lubang anus dan lubang keluarnya sperma dan urin.

Pada bagian siripnya memiliki warna kemerahan lebih terang dan jelas daripada betina. Bagian perut memiliki warna lebih gelas yakni agak kehitam-hitaman. Jika dilakukan proses stripping akan keluar cairan dari perut. Ini bisa jadi pertimbangan dalam pemilihan bibit ikan nila.

Cara Memilih Bibit Ikan Nila Unggul

Sebelum pemilihan bibit ikan nila dan membeli di tempat penjualan, Anda perlu tahu ciri bibit unggul. Pertama bibit unggul akan mampu menghasilkan benih. Memiliki pertumbuhan yang cepat. memiliki tingkat respon baik pada makanan yang diberikan.

Selain itu, memiliki resisten terhadap serangan penyakit dan hama. Memiliki kemampuan hidup baik di perairan. Untuk ukuran indukan yang bisa dipijahkan adalah seberat 120 hingga 180 gram atau lebih. Serta memiliki umur kisaran 4 bulanan.

Pilih yang memang berasal dari indukan sehat. Lihatlah bentuk siripnya harus lengkap dan bentuknya normal. Pilih yang memiliki sisik mengkilat. Warna cerah pada ikan juga tanda itu adalah bibit unggul. Perenang yang baik mampu melawan arus dan lincah.

Salin itu, perhatikan apakah di tempat itu memiliki bibit dengan nafsu makan baik. Jika perlu, Anda bisa memilih bibit ikan yang memiliki sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Ini adalah pilihan yang lebih baik.

Jika Anda ingin memulai usaha membudidayakan ikan nila ini ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti di atas. Hal terpenting sebelum memulai adalah memahami karakteristik tempat hidup ikan hingga pemilihan bibit ikan nila akan sangat mempengaruhi hasil panen.

Cara Pengolahan Kolam untuk Ikan Nila, Pemula Wajib TahuBagi Anda yang berencana ingin melakukan budidaya Nila, penting mengetahui bagaimana cara pengolahan kolam untuk Ikan Nila. Terutama bagi Anda para pemula yang baru terjun ke dunia budidaya ini.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Anda ingin mulai membudidayakan Nila. Perlu diingat, dalam pembudidayaan ini, tidak hanya ikannya saja yang perlu diperhatikan. Namun, perhatikan juga kolamnya.

Antara lain seperti bagaimana cara dalam pengolahan kolam yang benar untuk budidaya ini. Serta bagaimana cara merawatnya dengan benar berdasarkan dari bahan kolamnya, antara lain tanah, terpal atau tembok.

Mengapa kedua hal tersebut penting untuk diketahui, terutama bagi para pemula yang baru belajar pembudidayaan. Sebab, agar nantinya pembudidayaan Anda ini bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Tahapan Pengolahan Kolam untuk Ikan Nila

Sebelum kolam Ikan siap untuk digunakan, perlu didiamkan terlebih dahulu selama 2 minggu. Berikut ini beberapa tahapan dalam pengolahan kolam untuk ikan Nila, antara lain sebagai berikut :

Jemur dasar kolamnya

Perlu diketahui, pengolahan ini dilakukan sebelum bibit Nila dimasukkan. Pertama adalah Anda perlu menjemur dasar kolamnya terlebih dahulu. Jemurlah dasar kolamnya selama beberapa hari hingga dasarnya menjadi kering.

Bersihkan bagian dasar

Setelah selesai dijemur, pengolahan kolam untuk Ikan Nila selanjutnya adalah dengan membersihkannya. Bersihkan bagian dasar kolamnya, yang tadi sebelumnya telah dijemur dari rumput-rumput. Usahakan harus bersih dalam membersihkanya.

Sebab apabila kurang bersih dalam membersihkan dan masih terdapat rumput atau tumbuhan di dalamnya. Hal tersebut akan mengganggu pergerakan ikannya, jadi penting untuk rajin membersihkannya hingga benar-benar bersih.

Pasang saringan

Apabila dasar kolamnya telah selesai dijemur dan juga dibersihkan dari rumput-rumput hingga bersih. Berikutnya Anda perlu memasang saringan pada pintu keluar dan masuknya air kolamnya.

Taburkan kapur

Pengolahan kolam untuk Ikan Nila selanjutnya adalah dengan menaburkan kapur. Anda bisa menaburkan kapur tohor atau kapur pertanian, tujuannya untuk memperbaiki pH tanah sekaligus membrantas hama.

Taburkan pupuk kandang

Tidak hanya kapur, Anda juga perlu menaburkan pupuk kandang ke dalamnya. Sebanyak 10 meter2 , cangkul bersama dengan tanah pada bagian dasar kolamnya dan di bagian depan pintu masuknya air.

Salah satu pengolahan kolam untuk Ikan Nila ini bertujuan agar dapat mendorong pertumbuhan fitoplankton yang akan menjadi makanan alami Ikan tersebut. Setelah itu, Anda perlu mengalirkan air ke dalam kolamnya.

Anda perlu mengalirkan air kurang lebih sedalam 5-10 cm lalu biarkan 2-3 hari. Setelah dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian aliri lagi dengan air hingga mencapai ketinggian 100cm dari dasar kolamnya.

Perawatan Kolam untuk Ikan Nila

Setelah tadi Anda mengetahui bagaimana cara pengolahan kolam yang benar, Anda perlu mengetahui bagaimana cara perawatannya. Berikut ini adalah beberapa cara dalam merawatnya, antara lain seperti :

Perawatan kolam terpal

Bisa dikatakan, kolam berbahan terpal ini sangat minim sekali perawatan. Namun Anda perlu pastikan, bahwa pada saat digunakan, terpal tersebut jangan sampai robek ataupun bocor.

Sebelum memasukkan benih Nila, perhatikan suhu di dalamnya terlebih dahulu. Suhu terbaik adalah sekitar 24 hingga 30°C. Perhatikan juga kedalaman yang cocok yaitu 100 hingga 120 cm dengan pH 7.

Jangan lupa, setelah ikan sudah mulai dipanen, ingatlah untuk mengganti air kolamnya secara rutin. Agar tidak ada kotoran atau mikroorganisme bahaya lain yang bersarang di dalamnya.

Perawatan kolam tanah

Berikutnya adalah cara merawat kolam untuk Ikan Nila berbahan dasar tanah. Pastikan bahwa air yang digunakan harus bersih, bebas dari peptisida dan juga limbah berbahaya.

Agar tidak membahayakan Nila di dalamnya. Jangan lupa untuk mengganti air sesering mungkin atau secara rutin sesuai dengan kepadatan ikan. Anda perlu mengganti setidaknya 20% dari volume keseluruhan kolamnya.

Perawatan kolam tembok

Bersihkan secara teratur apabila air di dalamnya sudah keruh dan juga berbau, agar ikan tidak cepat mati. Apabila belum memiliki Nila, Anda bisa membelinya di tempat jual benih Nila terdekat.

Apabila di atas permukaan kolamnya terdapat tanaman yang bisa mengganggu pergerakan dari ikan. Harus segera dibersihkan dengan cepat agar ikannya bisa berenang bebas di dalam.

Kini, Anda tidak perlu bingung lagi bagaimana cara pengolahan kolam untuk budidaya Nila. Sebab, sudah ada beberapa cara pengolahan kolam untuk Ikan Nila lengkap beserta cara perawatannya.