Ikan bawal (Colossoma macropomum) merupakan ikan konsumsi air tawar. Ikan bawal memiliki badan memanjang, pipih ke samping dan lunak.

Ikan bawal sudah dibudidayakan sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Ikan bawal di Indonesia mulai dibudidayakan sekitar tahun 1920.

Ikan bawal yang terdapat di Indonesia merupakan ikan bawal yang berasal dari Cina, Eropa, Taiwan, dan Jepang.Ikan bawal Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia.

Baca Juga: Jual Benih dan Bibit Ikan Murah Berkualitas Unggul

Saat ini di Indonesia sudah terdapat 10 jenis ikan bawal yang dapat diidentifikasi berdasarkan morfologinya.

Ikan bawal sebenarnya masih cukup baru diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun karena hasil penyebarannya mendapat respon dari para petani ikan. Jumlah konsumsi ikan bawal semakin hari meningkat.

Ikan bawal memiliki rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya.

Sebagai ikan konsumsi ikan ini sekarang menjadi alternatif baru .

Usaha pembesaran dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi.

Baca Juga: Jual Bibit dan Benih Ikan Bawal Unggul

Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur.

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi yang mempunyai beberapa keistimewaan diantaranya, ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik, selain itu rasa daging ikan bawal yang enak seperti daging ikan gurami.

Meningkatnya permintaan ikan bawal baik dari dalam negeri maupun luar negeri harus diimbangi dengan jumlah produksi, sampai sekarang ini jumlah produksi ikan bawal belum dapat memenuhi permintaan konsumen.

Belum terpenuhinya permintaan konsumen merupakan sebuah kerugian karena ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Peningkatan jumlah produksi dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan kegiatan pembesaran secara benar, sehingga dalam artikel ini akan dipelajari mengenai kegiatan teknik pembesaran ikan bawal.

Klasifikasi Ikan Bawal

Sistematika ikan bawal air tawar sebagai berikut :

  • Filum : Chordata
  • Sub filum : Craniata
  • Kelas : Pisces
  • Sub kelas : Neopterygii
  • Ordo : Cypriniformes
  • Sub ordo : Cyprinoida
  • Famili : Characidae
  • Genus : Colossoma
  • Spesies : Colossoma macropomu

Morfologi Ikan Bawal

Ikan bawal adalah spesies characid dari Amazon dan cekungan sungai di Amerika Selatan.

Bawal umumnya disebut ikan bawal air tawar di Brazil, cachama negra di Kolombia, cachama di Venezuela, dan gami tana di Peru.

Identifikasi spesies diketahui setelah umur 6 bulan.C. macropomum memiliki panjang tulang sirip adiposa yang mengandung sinar kecil, berwarna abu-abu / perunggu atau bagian punggung lebih hitam di bandingkan dengan sekitar daerah perut memutih, dan sedikit warna hitam sering ditemukan di daerah anal dan sirip ekor.

Baca Juga: Jual Benih Ikan Bawal

Bawal adalah ikan terbesar skala kedua setelah Osteoglossidae di cekungan Amazon dan mencapai setidaknya total panjang satu meter dan berat badan 30 kg.

Ikan bawal memiliki kombinasi gigi molariform yang unik, digunakan untuk menghancurkan kacang-kacangan dan gillrakers yang panjang yang digunakan untuk menangkap zooplankton.C. macropomum juga memiliki gillrakers kecil dan adanya gigi pada tulang rahang atas.

Habitat Ikan Bawal

Bawal tersebar luas di Amerika selatan, mulai dari Rio de La Plata sampai sungai Orinoco.

Spesies ini mendiami danau yang berbatasan dengan sungai Arung bergolak dan berwarna coklat yang kaya nutrisi dan sedimen dari sungai Andes.

Selama periode air surut, ikan meninggalkan danau dan masuk ke sungai terutama pada saat memijah, kemudian ketika air berada pada kondisi pasang ikan bawal akan kembali ke
danau.

Reproduksi dan Kebiasaan Makan Ikan Bawal

Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit.Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang
lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing dan warna merah pada perutnya lebih menyala.

Apabila sudah matang gonad, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus. Ikan bawal memijah pada awal dan selama musim hujan.

Di Brazil dan Venezuela, pemijahan ikan bawal terjadi pada bulan Juni dan Juli. Di negara-negara lainnya, pemijahan bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia pemijahan bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April .

Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari
tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan.

Daerah yang paling disukaiadalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada musim hujan tergenang.

Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam memijah.saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina.

Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan.

Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma.

Telur yang telah keluar akan dibuahi dalam air di luar tubuh.

Baca Juga: Jual Telur Ikan Gurami

Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena
hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan.

Kualitas pakan yang baik adalah pakan yang mempunyai gizi
yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral.

Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet.

Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung (Chobiyah, 2001).

Bawal air tawar dapat memanfaatkan pakan nabati 75-100% dan menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pakan nabati 50% (Bittner,1989).

Hal ini juga biasa dilakukan oleh para petani dalam memberi pakan pada ikan bawal yang terdiri dari campuran pelet dan hijauan segar dengan frekuensi 3-5 kali sehari.

Kebutuhan protein pada ikan bawal air tawar berkisar 25-37%. Pada ikan bawal hasil pendederan kedua (ukuran 50 gram), dapat diberikan pelet dengan kandungan protein 27%.

Ditinjau dari karakteristik saluran pencernaannya, ikan bawal air tawar mempunyai potensi tumbuh yang cukup tinggi, karena bagian organ pencernaannya cukup lengkap. Ikan ini mempunyai gigi yang berfungsi memotong dan menghancurkan pakan, seperti halnya ikan Grass carp dan Piranha sehingga ikan ini mampu beradaptasi terhadap segala jenis makanan, termasuk hijauan kasar seperti daun-daunan. Lambung ikan ini berbentuk U dengan kapasitas cukup besar.

Ususnya panjang, dan pada bagian anteriornya dilengkapi dengan piloric saeca yang didalamnya terjadi proses pencernaan enzimatis seperti halnya pada usus dan lambung.

Bagian akhir dari usus terjadi diferensiasi usus yang lebih lebar yang disebut rectum.Pada bagian ini tidak lagi terjadi pencernaan, fungsinya selain sebagai alat ekskresi, juga membantu osmoregulasi (Hoar, 1979).

Teknik Pembesaran Ikan Bawal

Ada beberapa tahapan teknik pembesaran ikan bawal sebagai berikut:

a. Persiapan Kolam

Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya.

Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.

Tujuannya untuk membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan), mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam. memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran

Persiapan kolam yang dilakukan meliputi pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran, pemupukan, dan pengairan.

Pengeringan dilakukan dilakukan selama 3-7 hari.

Tujuan pengeringan adalah menguapkan gas beracun pada tanah untuk mengembalikan unsur hara mineral yang sudah terpakai dalam budidaya, membunuh hama penyakit.

Pembalikan tanah dilakukan setelah tanah sudah mulai kering dan retak- retak dengan mencangkul sampai kedalaman 20 cm. tujuannya adalah untuk membebaskan gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terkait pada partikel tanah dan untuk menggemburkan tanah.Pengapuran menggunakan kapur tohor dengan dosis 30 gr/m², pengapuran dilakukan dengan menebar secara merata pada kolam.

Tujuan dari pengapuran adalah untuk mengurangi sifat asam tanah dasar. Pemupukan menggunakan pupuk kandang dari kotoran hewan ternak dengan dosis 2 kilogram/m² . Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gram/m² yang ditambahkan dengan urea 15 gram/m².

Pemupukan dilakukan dengan cara menaruh pupuk pada kantong di setiap pojok kolam.

Tujuan dari pemupukan adalah untuk menumbuhkan zooplankton dan fitoplankton (plankton hewani dan nabati) yang bisa menjadi makanan alami ikan (DJPB, 2010).Selanjutnya dilakukan pengairan kolam dengan mengisi air hingga ketingggian 1 m.

Pengeringan kolam membutuhkan waktu 3-7 hari, tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan tanah.

Pengeringan dianggap selesai jika tanah dasar menjadi retak-retak.

Hal ini menunjukkan persiapan kolam yang dilakukan cukup sesuai untuk pembesaran ikan bawal.

b. Penebaran Benih Ikan Bawal

Sebelum benih ditebar perlu diadaptasi, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam.

Cara adaptasi benih ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun.

Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka 10 plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik.

baca juga: Jual Benih dan Bibit Ikan Bawal

Selanjutnya benih ditebar atau dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.Penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau pada saat cuaca teduh sehingga ikan tidak terlalu mengalami kelonjakan suhu yang drastis.Dalam kolam 100m2 dapat ditebari 2500-5000 ekor ikan bawal.

Agar tidak terlalu padat, untuk kolam 100m2 akan ditebar benih sebanyak 2500 ekor.

c. Pemberian Pakan Ikan Bawal

Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan.

Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral.

Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet.

Pakan diberikan 3-5 % dari berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

Pakan diberikan 2 kali sehari, pagi (07.30), siang (12.30) dan sore (17.00). Selain pemberiaan pakan pengontrolan terhadapkolam dan ikan pun harus terus dilakukan agar ikan tetap terjaga.

d. Kualitas air

Air atau media pemeliharaan merupakan faktor utama untuk kehidupan ikan.

Kualitasnya menentukan kesehatan maupun pertumbuhan ikan, bahkan mampu mempengaruhi warna ikan.Secara alami, air merupakan pelarut yang baik sehingga hampir semua material dapat larut didalamnya.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) (1999) kualitas air yang sesuai untuk benih ikan adalah, suhu 25-30°C, pH 6.5-8.5, oksigen terlarut lebih dari 5 mg/L, amoniak kurang dari 0.02 mg/L, dan kecerahan lebih dari 30 cm.

e. Pemanenan

Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-5 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2 .

Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar.Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

Perbedaan Sistem Polikultur dan Monokultur

Afrianto dan Liviawati (2005) menyatakan, monolkultur adalah sistem pemeliharaan dimana dalam suatu kolam, hanya ada satu spesies saja yang dipelihara, pemeliharaan secara monokultur ini banyak dilakukan petani ikan di Malaysia, Filipina, dan Taiwan.

Sistem polikultur yaitu pada satu kolam dipelihara berbagai jenis ikan yang membutuhkan jenis makanan yang berbeda sehingga setiap jenis ikan tidak akan
bersaing dalam mencari makanan.

Untuk meningkatkan produktifitas kolam banyak petani ikan menerapkan sistem polikultur ini.Usaha budidaya ikan secara polikultur membutuhkan teknik dan manajemen tertentu. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik kita perlu memperhatikan tahapan-tahapan dalam budidaya ikan.

Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari tahap persiapan, tahap penebaran, tahap pemeliharaan, dan tahap pemanenan. Dalam pemeliharaan, kita perlu
memperhatikan tentang manajemen pakan, kualitas air, dan monitoring terhadap hama dan penyakit ikan.

Dengan mempertahankan setiap tahap dalam budidaya ikan dapat memaksimalkan produktivitas ikan dan menghasilkan survival rate yang tinggi. Pemilihan spesies atau kultivan dalam budidaya polikultur juga menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya polikultur.

Spesies atau kultivan yang akan dibudidayakan hendaknya memiliki habitat hidup yang berbeda.

Sebab, tujuan dari budidaya polikultur adalah memaksimalkan daya dukung kolam (carrying capacity) dengan memanfaatkan seluruh kolom air pada kolam.

Perbedaan Kolam Intensif, Semi Intensif dan Tradisional.

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung pada sistem budidaya yang akan diterapkan.

Ada tiga sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan yaitu, tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.

Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya (dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Aminah, 2011).

Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah kolam air mengalir atau running water dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi dimana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 L/detik) dan kolam air tenang atau stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit
debit airnya (0,5 – 5 L/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap (Aminah, 2011).

Hama dan Penyakit Ikan Bawal

Rochdianto (2000) mengemukakan bahwa hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.

Istilah hama dapat digunakan untuk semua organisme, tetapi dalam praktik paling sering dipakai hanya kepada hewan. Hama yang sering ditemui ditempat budidaya
bawal adalah berang-berang, tikus sawah, dan ular sawah.

Penyakit adalah terganggunya kesehatan ikan yang diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mematikan ikan.

Secara garis besar penyakit yang menyerang ikan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyakit infeksi (penyakit menular) dan non infeksi (penyakit tidak menular).

a) Jenis Parasit

Menurut Djarijah (1994) Jenis parasit ada beberapa macam yaitu endoparasit dan ektoparasit.

Jenis parasit yang termasuk dalam endoparasit antara lain adalah protozoa dan trematoda, sedangkan ektoparasit adalah crustacean.

Pemahaman tentang berbagai jenis penyakit infeksi dan cara para pembudidaya melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan pada ikan yang terserang penyakit, maka harus dipahami terlebih dahulu tentang morfologi dari macam- macam penyakit tersebut.

Oleh karena itu dalam penjelasan berikut akan diuraikan tentang biologi dan morfologi dari berbagai jenis penyakit yang biasa menyerang ikan budidaya.

Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain disebabkan oleh parasit, bakteri, dan kapang (jamur).

a. Parasit

Ichtyopthyrius atau White spot, biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 ̊ dan pemberian formalin 25 ppm pada media pemeliharaannya.

b. Bakteri

Streptococcus sp. dan Kurthia sp. cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan antibiotik tetrasiklin dengan dosis 10 ppm.

c. Kapang (Jamur)

Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan penanganan (handling) yang kurang hati-hati.Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat (KP) dengan dosis 2-3 ppm.

Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat atau media untuk mencapai maksud atau tujuan, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha atau pembangunan.

Sarana yang digunakan saat pembesaran ikan bawal meliputi kolam pembesaran, saluran irigasi, serta alat dan bahan saat budidaya.

Berikut merupakan prasarana yang digunakan untuk keberhasilan dalam usaha pembesaran :

a. Prasarana Penunjang

Sarana penunjangnya berupa kolam pembesaran, alat dan bahan saat pembesaran, gudang pupuk, gudang pakan, gudang kimia dan obat-obatan, transportasi pengangkut dsb.

b. Prasarana Pelengkap

Sarana pelengkapnya berupa kantor, perumahan karyawan, toilet, ruang istirahat, dan rumah jaga.

Sementara itu, prasarana utama yang mutlak tersedia adalah sumber air.

Artikel disadur:
MIFTACHUL ULUMIAH – UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran.

Baca Juga: Jual Bibit dan Benih Ikan Murah Berkualitas

Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.

Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.

Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:

1. Seleksi Indukan:

Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.

Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:

Baca Juga : Jual Bibit Gurame dan Benih Ikan Gurami Murah Berkualitas

Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :

  • Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih terang.
  • Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
  • Perut membulat.
  • Badan relatif Panjang.

Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :

  • Di dahi terdapat tonjolan/cula.
  • Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
  • Gerakan lebih lincah.
  • Perut dekat anus.

Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:

  • Perut membesar kearah belakang.
  • Anus nampak putih kemerahan.
  • Perut terasa lebih lembek jika diraba.

2. Persiapan Kolam Pemijahan

  • Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
  • Pengisian air kolam
  • Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.

3. Proses Pemijahan Ikan Gurame

Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:

  • Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
  • Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
  • Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
  • Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
  • Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
  • Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
  • Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.

4. Penanganan Telur Gurame

Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan.

Baca Juga: Jual Ikan Gurami Berkualitas

Langkah penanganan telur ikan gurame:

  • Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
  • Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
  • Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
  • Cuci telur hingga bersih.
  • Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
  • Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.

5. Pemeliharaan Dan Penetasan

Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.

Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6. Persiapan Bak Pendederan

Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.

7. Pendederan Ikan Gurame

Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan.

Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.

8. Persiapan Kolam Ikan Gurame

Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.

Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.

Berikut tahap persiapan kolam ikan:

  • Bersihkan dan dikeringkan kolam.
  • Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
  • Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
  • Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
  • Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami.
  • Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001).

9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam

Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.

Langkah pemindahan benih ikan gurame:

  • Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
  • Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
  • Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.

10. Pembesaran Ikan Gurame

Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.

Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.

Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi.

Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan.

Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame.

Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.

Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein dalam laju pertumbuhan.

Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.

Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.

Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan.

Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.

Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan perhitungan.

Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg).

Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.

Lokasi Dalam Budidaya Ikan Gurame:

Budidaya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk hasil yang optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame.

Syarat Lokasi Budidaya Ikan Gurame :

  1. Suhu air berkisar antara 24-30ºC.
  2. Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun limbah pabrik.
  3. Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
  4. Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
  5. Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.

Apabila Budidaya Ikan Gurame di kolam tanah, Maka Ada Tambahan Yang Harus Diperhatikan :

  1. Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam dapat menahan massa air yang besar.
  2. Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk mempermudahkan pengairan secara gravitasi.
  3. Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan sistem air mengalir yang baik demi pertumbuhan dan perkembangan fisik gurame

Namun belakangan ini, budidaya ikan gurame di kolam terpal mulai menjadi tren jika dibandingkan budidaya ikan gurame di kolam tanah maupun di kolam tembok. Maka dari itu kami akan memberikan cara pembuatan kolam terpal khususnya untuk budidaya ikan gurame.

Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal

Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara konvensional. Kolam terpal dipilih karena dirasa:

  • Lebih praktis, mudah dikeringkan, dibersihkan, dan dipanen.
  • Lebih awet, karena kolam terpal tidak mudah bocor, lebih murah, memiliki masa pakai hingga 5 tahun.
  • Hasil panen lebih disukai pedagang maupun konsumen karena ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur.
  • Budidaya ikan gurami dikolam terpal bisa menggunakan dinding tanah maupun dinding kerangka besi, sesuai keinginan anda.

Langkah Pembuatan Kolam Terpal Dinding Tanah.

Buat kolam dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah benih yang hendak ditebar atau luas lahan yang anda miliki.

Misal: luas kolam 4×6 m, maka ukuran terpal yang dibutuhkan adalah 6×8 m. Diberikan selisih 2m yang digunakan sebagai dinding setinggi 1 m dan sisanya ditimbun tanah untuk menahan berat.

Langkah pembuatan kolam terpal dinding tanah:

  1. Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
  2. Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
  3. Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
  4. Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
  5. Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
  6. Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
  7. Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang tadi telah dibuat.
  8. Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.
  9. Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
  10. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.

Pengisian Air Kolam Terpal.

Setelah kolam siap digunakan, maka selanjutnya yaitu lakukan pengisian air kolam.

  1. Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
  2. Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
  3. Pada jenis Gurame, Nila, Lele, Koi, Ikan hias dan lainnya membutuhkan dosis: 3ml/m3.
  4. Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
  5. Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
  6. Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.

Langkah Pembuatan Kolam Terpal Kerangka Besi

Pada dasarnya pembuatan kolam terpal berkerangka besi hampir sama dengan pembuatan kolam berkerangka kayu ataupun bambu. Pembedanya hanya terletak pada bahan kerangkanya saja.

Ukuran kolam yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas ikan yang akan ditampung. Misal, berukuran 4×6 m. Berikut langkah pembuatannya:

  1. Ratakan dan bersihkan tanah yang akan digunakan sebagai dasar kolam.
  2. Siapkan besi panjang dengan siku berlubang yang berfungsi sebagai kerangka kolam.
  3. Potong besi dengan ukuran 6, 4, dan 11/2
  4. Kemudian rangkai besi hingga tersusun bentuk pesegi panjang.
  5. Sebelum terpal dipasang, taburkan sekam padi dengan ketebalan 10-15 cm pada tanah (nantinya digunakan sebagai dasar kolam) Kemudian siram dengan air.
  6. Selanjutnya, pasang terpal pada kerangka besi dengan rapi.
  7. Pasang pipa paralon pada dasar kolam untuk pembuangan. Perkuat sambungan antara paralon dengan terpal menggunakan lem paralon, dan perkuat dengan dengan cincin klem besi.
  8. Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
  9. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
  10. Kemudian lakukan pengisian air kolam setinggi 75-100 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 11/2 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
  11. Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
  12. Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
  13. Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
  14. Tebar benih gurame sesuai kapasitas.

Tahapan Dalam Perawatan Kolam Ikan Gurame

 

1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari

Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok.

Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.

2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame

Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.

3. Bersihkan Kolam

Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.

Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal.

Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.

Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame

4. Jaga Kadar Keasaman Air

Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.

Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.

Keasaman air kolam disebabkan oleh:

  • Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
  • Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
  • Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
  • Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
    keasaman air.
  • Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.

Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.

Pakan Ikan Gurame

Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.

Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton.

Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan.

Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.

Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit

Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan penyakit.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.

Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.

Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.

Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.

Suplemen Organik Cair GDM spesialis kolam, tambak dan karamba mengandung bakteri apatogen dan memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan hasil produksi.

Manfaat Suplemen Organik Cair GDM Yang Dirasakan Pelaku Budidaya Ikan Gurame Diantaranya Adalah:

 

  • Gurame menjadi lebih lincah, gesit
  • Nafsu makan tinggi.
  • Warna air lebih stabil.
  • Mengurangi bau amoniak.
  • Mengurangi jumlah kematian saat umur kritis (1,2, 3 bulan pertama pemeliharaan).
  • Lebih tahan serangan jamur dan bakteri Aeromonas.

Hal tersebut merupakan manfaat yang didapat karena Suplemen Organik Cair GDM mengandung bakteri pendukung yang masing-masingnya memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktivitas ikan. Berikut ini daftar jenis bakteri beserta manfaatnya.

Tabel Manfaat Bakteri Yang Memiliki Peranan Dalam Budidaya Ikan Gurame :

Bakteri Manfaat
Bacillus brevis

 

  • Penghasil antibiotik tyrocidine, untuk menambah kekebalan tubuh ternak ikan gurame dari serangan penyakit.
  • Mengurai fosfat di air sehingga kaya akan fosfat organic.
  • Mengurai fosfat di air sehingga kaya akan fosfat organic.
  • Menghasilkan enzim terotrisin sbg antibody.
  • Penghasil antibiotik surfaktin yang dapat berfungsi menghambat pertumbuhan jamur pada ikan/udang.
Bacillus pumillus

 

  • Meningkatkan daya cerna pakan ikan gurame.
  • Menciptakan keseimbangan mikroba dalam tubuh.
  • Meningkatkan produksi susu dan daging.
  • Menghambat pertumbuhan jamur dan spora bakteri pathogen.
  • Meningkatkan nafsu makan ikan dan udang sehingga mempercepat waktu panen.
Bacillus mycoides

 

  • Mengurangi kadar amoniak dalam air.
  • Meningkatkan keanekaragaman plankton.
  • Meningkatkan kadar protein kasar.
  • Menurunkan kadar serat kasar.
  • Meningkatkan kualitas kandungan nutrisi pada pellet ikan.
Pseudomonas alcaligenes
  • Menghasilkan enzim yang digunakan untuk memproduksi asam amino.
  • Menghasilkan Polisakarida yang digunakan untuk menghambat penyakit tertentu.
  • Menurunkan kadar senyawa lemak dalam darah.
  • Mengurai bahan organik seperti feces/kotoran, sisa pakan ikan gurame, kulit udang & ikan, alga dan mikroba lainnya.
  • Mengurai limbah polutan di air kolam/tambak.
Micrococcus roseus
  • Mengurai gas amonia pada kotoran/feces.
  • Mengurai bahan berbahaya seperti limbah industri atau agen biodegradasi.
  • Penghasil pigmen alami sehingga warna ikan hias (koi dan arwana) akan semakin cerah.

 

Tabel diatas adalah manfaat dari masing-masing bakteri yang terkandung dalam Suplemen Organik Cair GDM. Untuk mendapatkan kualitas air yang stabil, nafsu makan yang meningkat, pertumbuhan yang cepat dan panen hasil maksimal maka anda perlu melakukan sinergitas dari setiap aspek.

Untuk meningkatkan sinergisitas dari setiap aspek pada kegiatan budidaya ikan gurame, maka anda harus melakukan secara optimum persiapan kolam, pemilihan benih, pemeliharaan kolam, pemberian pakan ikan gurame dan pencegahan dari hama penyakit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda perlu menambahkan Suplemen Organik Cair GDM.

Panen Ikan Gurame

Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap pemanenan. Pemanenan ikan gurame sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen.

Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12 bulan. Ikan gurame yang berumur 10 bulan mempunyai bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.

Cara penangkapan ikan gurame:

  • Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
  • Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka/cacat.
  • Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.

Demikian panduan lengkap budidaya ikan gurame mulai dari seleksi indukan hingga cara panen ikan gurame. Semoga panduan budidaya ikan gurame dapat bermanfaat bagi Anda dan selamat mencoba!

Jika ada permasalahan dalam budidaya ikan gurame, silakan Anda tanyakan melalui kolom komentar dibawah. Tim kami akan menjawab dengan detail segala pertanyaan yang masuk.