Tutorial Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila dari Nol Sampai Panen dan Memasarkannya

1. Cara Budidaya Ikan Nila yang Mudah untuk Dipraktikkan

Terdapat beberapa cara budidaya Ikan Nila yang mudah sekali dipraktikkan terutama bagi para pemula. Bisa dibilang, Nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dikonsumsi sebagian orang. Klik Detail…

2. Jenis Ikan Nila Serta Keunggulan Pada Setiap Jenisnya

Ada berbagai macam jenis Ikan Nila yang jarang diketahui oleh sebagian besar orang. Bagi Anda yang ingin mulai membudidayakannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu tentang berbagai jenisnya. Klik Detail…

3. Kriteria dalam Pemilihan Lokasi untuk Budidaya Ikan Nila

Ada beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi untuk budidaya Ikan Nila. Sebelum menentukan pemilihan lokasi untuk budidaya ikan Nila. Anda perlu mengetahui bahwa, di daerah beriklim dingin. Klik Detail..

4. Cara Pengolahan Kolam untuk Ikan Nila, Pemula Wajib Tahu

Bagi Anda yang berencana ingin melakukan budidaya Nila, penting mengetahui bagaimana cara pengolahan kolam untuk Ikan Nila. Terutama bagi Anda para pemula yang baru terjun ke dunia budidaya ini. Klik Detail…

5. Bagaimana Cara Pemilihan Bibit Ikan Nila yang Baik

Pemilihan bibit ikan nila yang baik akan mempengaruhi hasil panen. Ikan air tawar ini memiliki nama ilmiah Oreocrhomis Niloticus. Saat ini, pembudidayaan ikan ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah. Klik Detail…

6. Pembenihan Hingga Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila Berikut

Mulai dari proses pembenihan hingga proses penyebaran bibit ikan nila harus diperhatikan agar proses pengembangbiakkan dapat berhasil dan membawa keuntungan besar. Untuk itu, prose tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan dengan benar. Klik Detail…

7. Perhatikan Hal Ini dalam Perawatan Ikan Nila yang Baik

Perawatan ikan nila harus menjadi perhatian agar tetap sehat dan tidak terserang penyakit. Meski termasuk dalam pembudidayaan yang terbilang mudah dan tidak terlalu mahal, namun perawatan untuk ikan ini juga harus dilakukan dengan baik. Klik Detail…

8. Beberapa Penyakit Ikan Nila dan Cara Mengatasinya

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan adanya penyakit ikan Nila. Dengan timbulnya hal ini kan menghalangi proses budidaya. Umumnya penyebab timbulnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang kurang cocok dengan Nila. Klik Detail…

9. Tips Memelihara Ikan Nila Supaya Tumbuh dengan Sehat

Tips memelihara ikan nila merupakan hal yang sangat penting. Tanpa pengetahuan mengenai tips ini, ikan nila pasti tidak akan tumbuh secara optimal. Bahkan ada kemungkinan kesehatan ikan nila tersebut terganggu. Klik Detail…

10. Cara Panen Ikan Nila Tidak Boleh Dilakukan Secara Asal

Cara panen ikan nila adalah hal yang sangat penting. Jika cara panennya salah, hasil yang didapat bisa tidak sesuai harapan. Perlu diketahui, ada banyak orang di luar sana yang mengalami masalah dimana ikan nila yang dipanen tidak sesuai harapan.  Klik Detail…

11. Tips Memasarkan Ikan Nila Supaya Laris di Pasaran

Tips memasarkan ikan nila sangat penting untuk diketahui. Itu karena, tips pemasaran ini adalah kunci kesuksesan dalam melakukan budidaya. Sebaik apapun budidaya yang dijalankan, semua proses akan menjadi percuma apabila pemasaran tidak lancar. Klik Detail…

12. Manfaat Ikan Nila untuk Kesehatan Ternyata Cukup Banyak

Manfaat ikan nila sangat banyak. Bisa dikatakan, ini adalah makanan yang tepat untuk dikonsumsi setiap orang. Jika melihat secara keseluruhan, ada banyak orang yang tidak mengetahui manfaat ini. Klik Detail…

Ruang Konsultasi Terbuka Bagi Petani Ikan

Kami juga menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan dan membuka ruang konsultasi terbuka untuk berdiskusi tentang cara penetasan telor dalam ember, teknik penanganan larva, pemberian pakan, cara penebaran benih, persiapan media atau pengomposan, serta cara budidaya ikan air tawar super intensif.

Karena kunci utama keberhasilan budidaya tergantung pada kualitas induk (bersertifikasi), penanganan bibit yang benar, dan menciptakan suhu air yang stabil untuk kehidupan larva.

Silahkan tulis koment di bawah ini untuk ruang konsultasi!

Beberapa Penyakit Ikan Nila dan Cara MengatasinyaTerdapat beberapa hal yang menyebabkan adanya penyakit ikan Nila. Dengan timbulnya hal ini kan menghalangi proses budidaya. Umumnya penyebab timbulnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang kurang cocok dengan Nila.

Lingkungan seperti ini akan menyebabkan pathogen lain justru ikut berkembang dan akan berpengaruh untuk tubuh Nila. Akibatnya faktor ini berpengaruh pada kesehatan ikan hingga membuat mudah terserang stress hingga kematian.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini pertama karena kualitas air. Dalam melakukan pembudidayaan, kualitas air harus selalu dijaga. Jika kualitas air menurun dan tidak terdapat sistem sirkulasi maka resiko terserang penyakit semakin besar.

Pemberian pakan berlebihan akan menyebabkan makanan mengendap di dasar kolam. Akibatnya akan timbul berbagai gas berbahaya di dalam air. Sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit ikan Nila.

Penyakit Ikan Nila dan Cara Mengatasinya

Dalam melakukan pembudidayaan, tantangan terbesar yang biasa dihadapi oleh para petani adalah timbulnya berbagai penyakit sehingga akan menurunkan kualitas jual bibit Nila.

Sehingga, kerugian bisa didapatkan oleh para petani. Beberapa penyakit ikan Nila yang sering ditemui adalah seperti ini.

Parasit oleh Trichodina sp

Penyakit pertama yang sering menyerang adalah adanya parasit yang disebabkan oleh Trichodina sp. Serangan parasite terjadi pada bagian kulit, sirp dan insang. Hal ini ditandai dengan timbulnya luka pada bagian tubuh ikan.

Untuk mengendalikan parasite ini dapat dilakukan dengan cara selalu mengganti air dalam kolam secara berkala. Jika bisa memasang filter air untuk kolam yang menggunakan bak pengendapan. Terlebih jika terisi oleh bibit Nila.

Jika sudah terlanjur terserang maka dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Caranya adalah dengan melakukan perendaman terhadap ikan yang sakit ke dalam larutan garam. Larutan yang digunakan sebanyak 500-1000mg selama 24 jam.

Selain larutan garam, bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 25 gram. Proses ini harus dilakukan secara teratur. Lakukan pengobatan setiap satu kali dalam 3 hari. Lakukan hal tersebut hingga ikan benar-benar sembuh.

Jamur oleh Saprolegniasis

Penyakit berikutnya yang sering menyerang ikan Nila adalah penyakit jamur yang diakibatkan oleh organisme bernama Saprolegnasis. Jamur ini biasanya akan menyerang, telur, larva dan benih Nila. Selain itu, pada ikan dewasa juga dapat terserang.

Serangan jamur ini bisa dilihat dengan adanya benang halus berwarna putih atau kecoklatan berada di luar tubuh ikan. Adapun cara untuk mengatasi hal ini adalah adalah dengan melakukan perendaman terhadap telur atau ikan yang terserang.

Larutan yang digunakan sebagai bahan perendaman adalah larutan malachite green 1 mg/liter. Lakukan perendaman selam 1 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 200 hingga 300 mg/liter selama 1 hingga 3 jam perendaman. Selain itu, larutan garam juga bisa digunakan dengan takaran 5 gram/liter selama 15 menit.

Parasit Akibat Epistylis spp

Penyakit ikan Nila berikutnya juga disebabkan oleh parasite yang bernama Epistylis spp. Ini adalah sebuah mikroorganisme yang menyerang bagian sirip, kulit hingga insang. Serangan parasite ini bisa dilihat dari adanya perubahan pada warna insang.

Insang akan berubah menjadi warna kecoklatan. Selain itu, saluran pernapasan akan terganggu, kehilangan kelincahan dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak langsung di antara ikan.

Untuk mengatasinya adalah dengan cara pengobatan menggunakan larutan formalin 200 mg/liter selama kurang lebih 40 menit. Bisa juga menggunakan larutan KMnO4 20 mg/liter direndam selama 15 hingga 20 menit.

Bercak Merah

Penyakit ikan Nila selanjutnya adalah serangan bercak merah di tubuhnya. Adanya bercak tersebut disebabkan oleh bakteri yang bernama Aeromonas dan Pseudomonas. Serangan oleh bakteri ini dapat menyerang bagian luar hingga bagian dalam tubuh.

Jika terserang, maka akan ditandai dengan bagian tubuh ikan akan mengalami pendarahan, sisik mulai mengelupas hingga menyebabkan borok di kulitnya. Selain itu, juga bisa ditandai dengan kondisi perut yang membusung hingga pendarahan pada organ vital seperti hati ginjal dan limpa.

Untuk mencegah hal ini terjadi, kualitas air harus selalu dijaga dan mengontrol pemberian pakan. Jika perlu pakan bisa dicampurkan dengan oxytetracylin 50mg/kg.

Jika sudah terserang maka dapat dilakukan penyuntikan juga dapat dilakukan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram atau bisa merendam kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit.

Memelihara ikan Nila sebagai budidaya terbilang cukup mudah. Namun, hal yang sering menjadi kendala adalah munculnya penyakit ikan Nila akibatnya bisa merugikan para petani dan membuat panen menjadi menurun.

Pembenihan Hingga Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila BerikutMulai dari proses pembenihan hingga proses penyebaran bibit ikan nila harus diperhatikan agar proses pengembangbiakkan dapat berhasil dan membawa keuntungan besar. Untuk itu, prose tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan dengan benar.

Ikan nila adalah jenis biota air tawar yang asalnya dari Afrika Timur tepatnya di sungai Nil. Serta banyak ditemukan di daerah Syiria. Pada tahun 1969, ini mulai masuk ke Indonesia. Hingga saat ini, sudah banyak pengusaha yang menekuni bisnis dan melakukan pengembangbiakkan.

Memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus pada habitat aslinya, ikan ini tidak hanya memakan plankton, tetapi juga memakan berbagai tumbuhan akibatnya ikan ini seringkali menjadi hama di perairan. Namun, proses penyebaran bibit ikan nila tetap banyak di lakukan di perairan seperti sungai atau danau.

Sekali bertelur sendiri, Nila mampu meproduksi hingga 1000 telur tentu ini berkaitan dengan ukuran tubuh yang dimilikinya. Uniknya setelah telur dikeluarkan dan dibuahi, induk betina akan memasukkan telur di dalam mulutnya untuk dierami.

Hal lain yang menjadikanya banyak dibudidayakan karena untuk memeliharanya cukup mudah. Namun, untuk menghasilkan komoditas terbaik, tentu harus pandai memilih benih nila yang berkualitas.

Katahui Pembenihan Ikan Nila Berikut

Saat ini sudah banyak pengusaha yang jual benih nila. Pada proses pembenihannya nila membutuhkan waktu pendedaran selama 4 hingga 6 minggu. Dalam waktu ini akan akan berukuran 2 hingga 3 cm di kolam ukuran 1 x 1 x50 cm.

Setelah itu, anakan sudah bisa dipindahkan ke dalam kolam yang memiliki ukuran lebih besar karena anakan yang semakin tumbuh besar tidak bisa ditampung lagi di ukuran kolam tersebut. Inilah sebenarnya perbedaan dari proses pendedaran dan pembenihan.

Perlu Anda ketahui bahwa pendedearan merupakan proses dimana masih berbentuk larva dan dalam proses persipaan untuk pembenihan dan proses penyebaran bibit ikan nila. Setelah menjadi lebih besar maka akan dilepaskan di kolam yang ukurannya lebih besar agar dapat berenang dengan leluasa.

Pada kolam pembesaran hanya ikan yang memiliki ukuran lebih dari 3 cm yang dapat dilepaskan. Untuk ukuran di bawahnya ini akan disediakan kolam khusus pembenihan agar pertumbuhannya menjadi lebih besar lagi.

Untuk ukuran kolam pembenihan biasanya memiliki ukuran 10 kali 20 meter dengan luas 200 meter persegi. Ini akan mampu menampung hingga 100 ekor benih. Untuk tujuan dibuatnya adalah agar ikan dapat tumbuh lebih besar. untuk waktunya berkisar 4 hingga 6 minggu.

Pemberian pakan pada saat ini adalah ukuran 1,5 mm. bisa menggunakan pellet timbul karena akan lebih memudahan untuk dimakan. Diberikan makanan tiga kali sehari.

Pada saat benih telah memiliki panjang 3,5 cm hingga 5 cm, maka akan dilepaskan di kolam pembesaran. Kolam ini berisi air deras atau kolam jarring apung. Jika tidak di pindah ke kolam pembesaran, maka bisa diberikan ke supplier benih nila untuk dijual kepada para petani ikan nila.

Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila

Ikan nila menjadi pembudidayaan yang cukup mudah dilakukan dan memiliki adaptasi yang mudah serta daya tahan tubuh kuat. Tetapi, dalam proses penyebaran bibit ikan nila tetap ada hal yang harus diperhatikan.

Pada saat proses penyebaran, pertama Anda perlu mempersiapkan ember yang diisi air besih hingga setengahnya. Kemudian bisa memasukkan bibit ikan ke dalam ember. Kemudian wadah tersebut perlu didiamkan selama waktu kurang lebih 10 menitan.

Setelah proses pendiaman, Anda perlu menambahkan air ke dalam ember secara perlahan hingga air memenuhi ember. Setelah penuh, diamkan lagi ember yang berisi benih tersebut selama 5 menit.

Adanya proses pendiaman dalam penyebaran bibit ikan nila berguna untuk membantunya beradaptasi dan menjadikannya tidak stress. Jika ikan mengalami stress maka akan berpengaruh pada perkembangannya dan tidak mampu bertumbuh dengan baik. Untuk itu proses tersebut sangat diperlukan.

Jika sudah didiamkan selama 5 menit tersebut, selanjutnya adalah menyebarkan bibit Nila tersebut ke dalam kolam. Lakukan penyebaran secara perlahan saja. Hindari penyebaran secara langsung dengan cepat karena akan mempengaruhi ikan.

Ikan nila merupakan komoditas yang cukup banyak digemari dan dibuat menjadi berbagai kuliner yang enak. Biasanya akan dimasak dengan cara digoreng, dibakar atau di fillet. Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakannya, maka perlu memperhatikan proses pembenihan dan proses penyebaran bibit ikan nila dengan benar.

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia.

Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Pemeliharaan Ikan Nila

Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu.

Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.

Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa.

Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang

Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina.

Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya.

Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma.

Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kukuh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.

Kebiasaan dan penyebaran Ikan nila

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Daftar Harga Ikan Nila Terbaru

Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya.

Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut).

Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia.

Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet.

Ikan ini menjadi hama di seluruh sungai-sungai dan danau di Indonesia ketika di tebar ke dalam sungai dan danau karena ikan ini memakan banyak tumbuhan air dan menggantikian posisi ikan pribumi indonesia, akan tetapi ikan nila masih tetap ditebar oleh pemerintah di sungai-sungai dan danau Indonesia tanpa memperhatikan dampaknya.

Anak jenis dan kerabatnya

Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

  • Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
  • Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
  • Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
  • Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
  • Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)

Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus).

Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami.

Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar.

Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.

Nilai gizi Ikan Nila

Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah.

Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif.

Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah.

Budidaya dan pembenihan

Langkah pertama dalam budidaya ikan nila ialah pemilihan induk ikan yang akan dibiakkan. Sebagai induk dipilih ikan-ikan yang telah cukup umurnya dan siap memijah.

Rasio ideal antara induk jantan dan betina adalah 1:3.

Padat penebarannya disesuaikan dengan wadah atau kolam pemeliharaan. Ikan nila yang dipelihara dalam kepadatan populasi tinggi, pertumbuhannya kurang pesat.[2]

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang menentukan kualitas air, di antaranya:
Keramba jala apung untuk memelihara ikan nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang

Suhu Ikan Nila

Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14-38 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.

pH

Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .

Amonia

Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi.

Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.

Oksigen terlarut

Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain.

Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l.

Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat pertumbuhan ikan.

Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton; air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung diatom. Plankton ini baik sebagai makanan ikan nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan..

Untuk informasi pemesanan bibit ikan air tawar berkualitas dengan harga murah maupun untuk ruang konsultasi silahkan hubungi Bapak Hendi

telpon-dan-sms-untuk-pemesan-bibi-dan-benih-ikan-murah

Kami Juga Menawarkan Ruang Konsultasi Terbuka Bagi Petani yang Ingin Budidaya Berbagai Jenis Ikan Air Tawar

sumber: wikipedia