Terdapat beberapa hal yang menyebabkan adanya penyakit ikan Nila. Dengan timbulnya hal ini kan menghalangi proses budidaya. Umumnya penyebab timbulnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang kurang cocok dengan Nila.
Lingkungan seperti ini akan menyebabkan pathogen lain justru ikut berkembang dan akan berpengaruh untuk tubuh Nila. Akibatnya faktor ini berpengaruh pada kesehatan ikan hingga membuat mudah terserang stress hingga kematian.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini pertama karena kualitas air. Dalam melakukan pembudidayaan, kualitas air harus selalu dijaga. Jika kualitas air menurun dan tidak terdapat sistem sirkulasi maka resiko terserang penyakit semakin besar.
Pemberian pakan berlebihan akan menyebabkan makanan mengendap di dasar kolam. Akibatnya akan timbul berbagai gas berbahaya di dalam air. Sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit ikan Nila.
Penyakit Ikan Nila dan Cara Mengatasinya
Dalam melakukan pembudidayaan, tantangan terbesar yang biasa dihadapi oleh para petani adalah timbulnya berbagai penyakit sehingga akan menurunkan kualitas jual bibit Nila.
Sehingga, kerugian bisa didapatkan oleh para petani. Beberapa penyakit ikan Nila yang sering ditemui adalah seperti ini.
Parasit oleh Trichodina sp
Penyakit pertama yang sering menyerang adalah adanya parasit yang disebabkan oleh Trichodina sp. Serangan parasite terjadi pada bagian kulit, sirp dan insang. Hal ini ditandai dengan timbulnya luka pada bagian tubuh ikan.
Untuk mengendalikan parasite ini dapat dilakukan dengan cara selalu mengganti air dalam kolam secara berkala. Jika bisa memasang filter air untuk kolam yang menggunakan bak pengendapan. Terlebih jika terisi oleh bibit Nila.
Jika sudah terlanjur terserang maka dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Caranya adalah dengan melakukan perendaman terhadap ikan yang sakit ke dalam larutan garam. Larutan yang digunakan sebanyak 500-1000mg selama 24 jam.
Selain larutan garam, bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 25 gram. Proses ini harus dilakukan secara teratur. Lakukan pengobatan setiap satu kali dalam 3 hari. Lakukan hal tersebut hingga ikan benar-benar sembuh.
Jamur oleh Saprolegniasis
Penyakit berikutnya yang sering menyerang ikan Nila adalah penyakit jamur yang diakibatkan oleh organisme bernama Saprolegnasis. Jamur ini biasanya akan menyerang, telur, larva dan benih Nila. Selain itu, pada ikan dewasa juga dapat terserang.
Serangan jamur ini bisa dilihat dengan adanya benang halus berwarna putih atau kecoklatan berada di luar tubuh ikan. Adapun cara untuk mengatasi hal ini adalah adalah dengan melakukan perendaman terhadap telur atau ikan yang terserang.
Larutan yang digunakan sebagai bahan perendaman adalah larutan malachite green 1 mg/liter. Lakukan perendaman selam 1 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin sebanyak 200 hingga 300 mg/liter selama 1 hingga 3 jam perendaman. Selain itu, larutan garam juga bisa digunakan dengan takaran 5 gram/liter selama 15 menit.
Parasit Akibat Epistylis spp
Penyakit ikan Nila berikutnya juga disebabkan oleh parasite yang bernama Epistylis spp. Ini adalah sebuah mikroorganisme yang menyerang bagian sirip, kulit hingga insang. Serangan parasite ini bisa dilihat dari adanya perubahan pada warna insang.
Insang akan berubah menjadi warna kecoklatan. Selain itu, saluran pernapasan akan terganggu, kehilangan kelincahan dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak langsung di antara ikan.
Untuk mengatasinya adalah dengan cara pengobatan menggunakan larutan formalin 200 mg/liter selama kurang lebih 40 menit. Bisa juga menggunakan larutan KMnO4 20 mg/liter direndam selama 15 hingga 20 menit.
Bercak Merah
Penyakit ikan Nila selanjutnya adalah serangan bercak merah di tubuhnya. Adanya bercak tersebut disebabkan oleh bakteri yang bernama Aeromonas dan Pseudomonas. Serangan oleh bakteri ini dapat menyerang bagian luar hingga bagian dalam tubuh.
Jika terserang, maka akan ditandai dengan bagian tubuh ikan akan mengalami pendarahan, sisik mulai mengelupas hingga menyebabkan borok di kulitnya. Selain itu, juga bisa ditandai dengan kondisi perut yang membusung hingga pendarahan pada organ vital seperti hati ginjal dan limpa.
Untuk mencegah hal ini terjadi, kualitas air harus selalu dijaga dan mengontrol pemberian pakan. Jika perlu pakan bisa dicampurkan dengan oxytetracylin 50mg/kg.
Jika sudah terserang maka dapat dilakukan penyuntikan juga dapat dilakukan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram atau bisa merendam kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit.
Memelihara ikan Nila sebagai budidaya terbilang cukup mudah. Namun, hal yang sering menjadi kendala adalah munculnya penyakit ikan Nila akibatnya bisa merugikan para petani dan membuat panen menjadi menurun.